Transportasi publik saat ini sudah cukup baik jika kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Yang cukup banyak mengalami perkembangan menurut gw pribadi adalah Kereta Rel Listrik (KRL). Sebagai pengguna setia KRL, gw melihat banyak hal yang dilakukan oleh pengelola sistem per-KRL-an seperti revitalisasi stasiun, dan banyak pemugaran stasiun si wilayah operasional KRL Jabodetabek.
KRL ini menjadi alternatif transportasi publik disamping transportasi darat lainnya. Alasannya sederhana, murah dan bebas macet. Yah walaupun kadang ada saja gangguan sinyal yang frekuensinya meningkat saat musim penghujan. Namun tidak menghalangi minat masyarakat dengan sistem transportasi yang menggunakan tiket elektronik ini. Mereka rela berdesakan (walaupun terkadang tidak manusiawi) demi sampai di tempat tujuan.
Ada dua tipe penumpang KRL
1. Pejuang tempat duduk. Mereka akan melakukan apapun demi mendapatkan tempat duduk, rebutan masuk kereta, dorong-dorongan walaupun hanya bisa duduk di ujung kursi, menyempil dengan penumpang lain.
2. Penumpang yang apa adanya. Bisa duduk ya Alhamdulillah, harus berdiri yah yaudah.
Mendapatkan tempat duduk dan bisa duduk dengan nyaman adalah anugerah bagi penumpang KRL di jam sibuk. Dalam perjalanan, biasanya mereka sambil mengisi kembali energi mereka yang terkuras setelah lelah bekerja. Diluar tempat duduk prioritas, sebetulnya baik pria dan wanita sama-sama punya hak untuk duduk. Karena semua manusia normal juga butuh waktu untuk istirahat. Tinggal hati nurani yang "bermain" disini.
🤗🤗🤗
*****
Hari ke: 14
@30haribercerita #30hbc #30hbc19 #30hbc1914 #publictransportation
📷: me
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar