Maaf Sekadar Mengingatkan
Mohon maaf, bukan sekedar tapi sekadar. Maaf sekadar mengingatkan.
Jadi, Sekedar atau sekadar?
Ini hasil riset singkat gw:
Ternyata, 'sekedar' adalah bentuk tidak baku dan 'sekadar' adalah bentuk bakunya.
Penasaran, gw pun googling dan ini hasilnya:
***
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi. Bahasa baku umumnya ditegakkan melalui kamus (ejaan dan kosakata), tata bahasa, pelafalan, lembaga bahasa, status hukum, serta penggunaan di masyarakat (pemerintah, sekolah, dll).
Di Indonesia, bahasa baku tidak dapat dipakai untuk segala keperluan, tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar keempat penggunaan itu, dipakai ragam takbaku.
***
So, wajibkah kita menggunakan bahasa baku di instagram, yang notabene bukanlah sebuah forum resmi?
Menurut gw, bahasa berfungsi sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Jadi selama fungsi bahasa itu masih berjalan menurut gw gak perlu dipermasahkan bahasa apa yang digunakan. Bahasa baku atau tidak baku. Termasuk sekedar, atau sekadar. Dua duanya benar kok tergantung situasinya.
👀: wikipedia
Nb: yang lebih paham bahasa tolong koreksi ya.
🤗🤗🤗
*****
Hari ke: 9
@30haribercerita #30hbc #30hbc19 #30hbc1909 #maafsekadarmengingatkan
📷: Pinterest (ceritanya lagi ngetawain netizen)
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar