![]() |
Sumber: Dok. Pribadi |
Masuk musim penghujan, sedia payung sebelum hujan. Untuk pengguna jasa
ojek online, sedia jas hujan sebelum hujan. Karena tidak semua driver ojol menyediakan
jas hujan ekstra untuk dipinjamkan ke penumpangnya. Meskipun BMKG selelu
merilis prakiraan cuaca, dan kita juga dapat melihat prakiraan cuaca dari layer
ponsel pintar kita, namun semua itu hanyalah prediksi yang dibuat manusia. Dioleh
dengan metode tertentu dari penerapan bidang keilmuan yang relevan, namun tetap
saja ada taraf kesalahan dalam sebuah penelitian. Bawalah jas hujan sebelum
kehujanan. Karena kita tidak tahu kapan Tuhan akan mengizinkan langit
menunjukan performa terbaiknya.
Pernahkan kalian diguyur hujan tiba-tiba setelah baru menempuh perjananan
beberapa ratus meter dari titik pemberangkatan?
Inilah yang kemarin gw alami.
Senin, 19 November 2018.
Bagi kalian yang tinggal atau kerja di daeran BSD, pasti tahu dengan
AEON Mall. Untuk mencapai AEON Mall, kita bisa menggunakan KRL dan lanjut
dengan gojek. Hari itu, gw pulang dari AEON menuju stasiun Rawa Buntu. Sampai Mcd,
hujan turun tiba-tiba begitu derasnya. Dan seketika gw basah kuyup (basah kuyup
dalam makna yang sebenarnya). Gw agak sedikit lega ketika abang gojek gw
bilang: “ke pinggir dulu yang bang, pakai jas hujan dulu.”
Ekspektasi hanyalah eskpektasi belaka. Dia hanya memakai jas hujan
untuk dirinya sendiri, tidak ada jas hujan esktra untuk gw. Dan dia dengan
santainya bilang: “yuk, Lanjut.”
Dimana pikiran lu bang??
Dengan kondisi yang menyedihkan karena gw udah basah ampe ‘dalem-dalem’
akhirnya gw memutuskan untuk kembali ke AEON, berharap gw bisa memikirkan
langkah gw selanjutnya di tempat yang teduh. Yah, walaupun gw juga tidak 100%
yakin kalau gw masih cukup punya nyali menjadi pusat perhatian sebagai pengunjung
yang habis kecebur.
Singkat cerita, gw kembali ke AEON dan menyuruh sang driver untuk
menyelesaikan tugasnya di aplikasi. Tidak ada yang menyalahkan siapapun. Saat itu
gw hanya mengutuk diri gw sendiri karena tidak segera pulang.
Kalau saja gw tidak memberekan meja dulu.
Kalau saja hari ini gw ikut mobil feeder.
Kalau saja gw gak jajan di supermarket dulu.
Kalau saja gw gak ke ATM dulu.
Kalau saja..
Kalau saja..
Dan berbagai pengandaian lainnya.
Pengandaian gw punya adalah kalimat penyesalan yang tidak dapat
mengubah apapun saat itu. Padahal orang bijak selalu mengatakan bahwa ada hikmah
dari setiap peristiwa.
Kalau saja pesanan olshop gw tidak datang terlambat, mungkin gw akan
kesusahan mencari baju dan celana ganti. Karena pesanan olshop gw baru sampai siang
itu, gw bersyukur gw bisa langsung ganti baju dan celana yang kering.
Kalau saja gw bukan karyawan AEON Store, mungkin gw akan menanggung malu
masuk ke dalam mall untuk mencari toilet dan ganti baju disana. Beruntunglah karena
gw karyawan AEON Store, jadi gw bisa banti baju di toilet karyawan tanpa harus
masuk mall terlebih dahulu.
Kalau saja gw tidak meninggalkan sandal jepit di kantor, mungkin gw akan
pulang dengan sepatu basah berisi air hujan, atau gw harus beli lagi sandal
baru.
Kalau saja teman gw tidak lembur, mungkin gw harus menunggu hujan sambal
berkeliaran di mall.
Kalau saja gw tidak kehujanan, mungkin gw tidak akan bersedekah karena
gw membiarkan abang gojek menyelesaikan perjalannannya tanpa megantar gw ke
tempat tujuan.
Kalau saja gw tidak kehujanan, mungkin gw lupa untuk bersyukur.
***
😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar