![]() |
Sumber: Google |
Hari ini gw jenguk kerabat gw yang lagi sakit dan harus
dirawat di ruang ICU. Dan hari ini gw kembali diberi kesempatan buat
menyaksikan bahaimana tangan Tuhan bekerja. Rumah sakit adalah tempat untuk
kita memaknai arti dari sebuah kehidupan. Karena disini kita belajar bagaimana
sebuah keajaiban bisa terjadi pada siapapun. Rumah sakit adalah tempat lahirnya
generasi baru ciptaan Tuhan, tempat bertaruh dengan waktu untuk menunggu
gilirannya dipanggil oleh Tuhan, dan tempat mereka-mereka yang masih ingin
melihat dunianya dalam pertarungan melawan penyakit.
Gw teringat dengan obrolan gw di kantor. Obrolan anak-anak
finance yang otaknya lagi gesrek karena kebayakan kerja. “Tujuan hidup itu apa
sih?” Akan banyak jawaban dari pertanyaan itu tergantung darimana kita
mengambil sudut pandangnya. Dari sisi agama pastinya sudah ada penjelasannya. Gw
tau karena di dalam ayat Al-Qur’an, banyak dalil-dalil yang berkaitan dengan
hal tersebut. dan karena pertanyaan itu keluar dari anak-anak yang lagi gesrek,
jadi gw cuma mengeluarkan jawaban dari pendapat gw pribadi. Menurut gw:
“Tujuan kita hidup adalah untuk menciptakan apa yang menjadi
tujuan kita dalam hidup.”
Hahahaha.. muter-muter aja sampe ladang gandum berubah jadi
coco crunch.. Tapi maksud gw lebih dari sekedar kalimat muter-muter itu men. Kita
lahir dari keluarga yang berbeda, dari latar belakang yang berbeda, dan bahkan
saudara sedarah pun punya keperibadian yang berbeda. Gw berpendapat bahwa itulah
kenapa setiap orang punya visinya masing-masing dan otomatis juga mereka punya
misi yang berbeda dalam hidupnya. Mereka punya tujuan untuk menciptakan
kenyataan dari berbagai harapan dan impian yang mereka punya.
Gw menghargai setiap hal baik yang orang lain lakukan untuk
dirinya, dengan “gak rese” ikut campur sama urusan orang gw rasa itu udah
cukup. Ya, selama itu gak bikin kita rugi kenapa harus diurusin. Balik lagi, itu
cara mereka menghargai hidup dengan mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat
untuk menciptakan tujuannya. Bahkan jika tujuan itu amat sederhana seperti
hanya mengikuti apa yang sudah terjadi hari ini, mengalir seperti air. Daripada
mereka yang hidup di jalanan, putus sekolah, tidak punya keahlian, cuma jadi
pengamen atau preman yang hobi mabuk-mabukan dan tidak ada keinginan untuk
mengubah dirinya lebih baik dari hari ini.
Hargai hidup kita selama kita masih bisa berbuat hal-hal
baik yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain, karena masih banyak
orang-orang yang sedang berjuang untuk meminta diberi kesempatan untuk
merasakan nikmat sehat yang mahal harganya. Kita pasti pernah merasa dimana
diri kita sama sekali tidak berharga, namun ingatlah bahwa masih orang-orang di
sekitar kita yang bahagia hanya karena kita ada bersama mereka.
Kita dicari adalah tanda kita berharga. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar