Jumat, 14 April 2017

Tulisan Tentang Hidup

Sumber: Google
Hari ini gw jenguk kerabat gw yang lagi sakit dan harus dirawat di ruang ICU. Dan hari ini gw kembali diberi kesempatan buat menyaksikan bahaimana tangan Tuhan bekerja. Rumah sakit adalah tempat untuk kita memaknai arti dari sebuah kehidupan. Karena disini kita belajar bagaimana sebuah keajaiban bisa terjadi pada siapapun. Rumah sakit adalah tempat lahirnya generasi baru ciptaan Tuhan, tempat bertaruh dengan waktu untuk menunggu gilirannya dipanggil oleh Tuhan, dan tempat mereka-mereka yang masih ingin melihat dunianya dalam pertarungan melawan penyakit.

Gw teringat dengan obrolan gw di kantor. Obrolan anak-anak finance yang otaknya lagi gesrek karena kebayakan kerja. “Tujuan hidup itu apa sih?” Akan banyak jawaban dari pertanyaan itu tergantung darimana kita mengambil sudut pandangnya. Dari sisi agama pastinya sudah ada penjelasannya. Gw tau karena di dalam ayat Al-Qur’an, banyak dalil-dalil yang berkaitan dengan hal tersebut. dan karena pertanyaan itu keluar dari anak-anak yang lagi gesrek, jadi gw cuma mengeluarkan jawaban dari pendapat gw pribadi. Menurut gw:

“Tujuan kita hidup adalah untuk menciptakan apa yang menjadi tujuan kita dalam hidup.”

Hahahaha.. muter-muter aja sampe ladang gandum berubah jadi coco crunch.. Tapi maksud gw lebih dari sekedar kalimat muter-muter itu men. Kita lahir dari keluarga yang berbeda, dari latar belakang yang berbeda, dan bahkan saudara sedarah pun punya keperibadian yang berbeda. Gw berpendapat bahwa itulah kenapa setiap orang punya visinya masing-masing dan otomatis juga mereka punya misi yang berbeda dalam hidupnya. Mereka punya tujuan untuk menciptakan kenyataan dari berbagai harapan dan impian yang mereka punya.

Gw menghargai setiap hal baik yang orang lain lakukan untuk dirinya, dengan “gak rese” ikut campur sama urusan orang gw rasa itu udah cukup. Ya, selama itu gak bikin kita rugi kenapa harus diurusin. Balik lagi, itu cara mereka menghargai hidup dengan mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat untuk menciptakan tujuannya. Bahkan jika tujuan itu amat sederhana seperti hanya mengikuti apa yang sudah terjadi hari ini, mengalir seperti air. Daripada mereka yang hidup di jalanan, putus sekolah, tidak punya keahlian, cuma jadi pengamen atau preman yang hobi mabuk-mabukan dan tidak ada keinginan untuk mengubah dirinya lebih baik dari hari ini.

Hargai hidup kita selama kita masih bisa berbuat hal-hal baik yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain, karena masih banyak orang-orang yang sedang berjuang untuk meminta diberi kesempatan untuk merasakan nikmat sehat yang mahal harganya. Kita pasti pernah merasa dimana diri kita sama sekali tidak berharga, namun ingatlah bahwa masih orang-orang di sekitar kita yang bahagia hanya karena kita ada bersama mereka.


Kita dicari adalah tanda kita berharga. J

Minggu, 09 April 2017

Hello, Good Morning

Sumber: Google
Jadi ceritanya beberapa hari yang lalu adalah giliran gw buat jadi speaker di morning briefing di kantor gw. gw yang (pada hari itu) baru join kurang dari satu bulan cuma bisa pasrah mengangguk siap saat nama gw diambil dari tempat undian. Gw bukannya gak bisa ngomong, karena bukannya sombong ya kalau cuma ngomong ala-ala ngalor ngidul sih ya gw sedikit-sedikit bisa lah. Masalahnya adalah, ngomongnya pakai Bahasa Inggris men. -__-

Ya iyalah secara kantor gw multinational company, ya kalau gw ngomong pakai Bahasa Indonesia pasti expat-expatnya pada gak ngerti. Gw sadar dengan keterbatasan gw dalam berbahasa Inggris. Udah sering gw buktiin, susunan kalimat yang udah gw apal sedemikian rupa bakalan ilang seketika pas udah waktunya gw tampil. Maka dari itu, daripada gw coba buat pidato terus gagap di depan orang-orang, akhirnya bahasan yang gw bawakan pada morning briefing itu adalah quote dari Nelson Mandela. Gw baca 2 buah quote:


No one is born hating another person because of the color of his skin, or his background, or his religion. People must learn to hate, and if they can learn to hate, they can be taught to love, for love comes more naturally to the human heart than its opposite.” 


A good head and good heart are always a formidable combination. But when you add to that a literate tongue or pen, then you have something very special.” 


Gw suka sama 2 quote di atas, gak bermaksud buat mengaitkan dengan apapun. Karena menurut gw pada dasarnya semua manusia itu baik. semua manusia dilahirkan tanpa dosa. Yang pada akhirnya membedakan adalah pola fikir mereka yang dipengaruhi oleh dimana mereka berasal, dimana mereka tinggal, dan dimana mereka belajar. Gak ada satupun manusia yang meminta oleh Tuhan untuk dilahirkan seperti apa, di keluarga mana, dan lahir dalam agama apa. Jadi gw rasa, apapun warna kulitnya, bagaimana latar belakangnya, dan apa agamanya bukan menjadi tolak ukur utama kita membenci seseorang. Karena menurut gw semua orang mempunyai hak untuk hidup damai walaupun dalam kepercayaan yang berbeda-beda. Damai itu indah bukan?

Perang dan perselisihan masih menjadi fenomena yang nyata. Kita tahu masih ada negara yang masih terlibat perang. Padahal yang gw tau (CMIIW) perang itu termasuk pelanggaran HAM berat kan ya? Coba lihat mereka, para korban perang. Apa yang mereka dapatkan? Justru mereka kehilangan semuanya. Mereka kehilangan rumah, mereka kehilangan keluarga. Orang tua kehilangan anak-anaknya. Yang menyedihkan adalah anak-anak. Mereka kehilangan orang tuanya, mereka kehilangan masa kecilnya, dan mereka kehilangan mimpi-mimpi yang seharusnya mereka ciptakan dan mereka kejar.

Ada orang yang memiliki hati namun ia tidak tau bagaimana seharusnya bertindak. Ada orang yang tau caranya bertindak namun ia tidak memiliki hati. Namun ada juga orang yang memiliki hati, tau caranya bertindak, namun ia tidak mau bertidak. Gw percaya di dunia ini masih ada orang-orang yang memiliki hati, tau caranya bertindak, dan mau melakukan sebuah tindakan untuk sebuah kata: perdamaian. Mulailah dari diri sendiri, tanamkan sikap toleransi, maka kerukunan akan tercipta, dan kerukunan akan menciptakan sebuah perdamaian. Kalau kata Ariska Putri Pertiwi, Miss Grand International 2016: “Stop the war, and choose peace!” J

Ini awalnya mau cerita tentang morning briefing doang, tapi gw kenapa jadi serius banget ngebahas perang ya? Hahaha..