Rabu, 09 Desember 2015

KESEMPATAN PERTAMA

Selalu ada kesempatan pertama untuk setiap orang, termasuk sebuah kesempatan pertama untuk diri saya sendiri. saya percaya bahwa kesempatan bukanlah mukjizat tuhan yang hanya diturunkan kepada Nabi. Kesempatan dapat kita ciptakan sendiri jika kita mau. Saya teringat sebuah slogan yang berbunyi “ciptakan peluangmu”. Itu artinya banyak hal yang bisa kita ciptakan untuk diri kita sendiri.

Saya tidak akan menuliskan sebuah kalimat “Welcome to my blog”. Seperti yang saya lakukan pada blog saya yang terdahulu fahmiikhairul.blogspot.co.id. Ya, dulu saya juga mempunyai sebuah blog pribadi namun saat ini hak aksesnya sudah ditutup karena saya lupa dengan kata sandinya. Kemudian saya membangun blog ini dan inilah kesempatan pertama saya mengisinya dengan sebuah tulisan.

Saya bukanlah seseorang yang memiliki kemampuan menulis diatas rata-rata. Blog ini tidak akan pernah berisi tulisan dengan diksi terbaik, karena saya bukanlah seorang penulis. Sempat berkeinginan untuk menjadi seorang penulis (pada waktu dulu), namun saat ini saya sadar bahwa apa yang saya jalani sekarang sebagai seorang akuntan lebih menarik untuk dijalani. Walaupun saya sadar bahwa kesempatan itu dapat saya ciptakan namun untuk saat ini saya lebih memilih untuk menjalani apa yang sudah saya lalui.


Tua adalah keharusan dan dewasa adalah pilihan. meninggalkan tulisan masa lalu yang tidak akan pernah terhapus semoga saya dapat memetik banyak pelajaran dari tindakan saya terdahulu dan mengisi blog ini dengan hal-hal yang lebih dewasa dan bermanfaat.
Share:

1 komentar:

  1. It repeated the prohibition of the First Plenary Council of Baltimore that clerics are not to bask in unlawful video games, and only sparsely are to make use of those which are be} lawful, in order to not cause 온라인카지노 scandal. Nowadays, it is generally held that constructive ecclesiastical law only forbids video games of likelihood, even to the clergy, when in themselves or for some extrinsic cause, similar to loss of time or scandal, they're forbidden by the natural law. Hitherto we now have prescinded from constructive law in our treatment of the query of gambling.

    BalasHapus